Sabtu, 23 Oktober 2010

Rencana Keuangan bagi Buah Hati

Alangkah bahagianya sebuah pasangan ketika dikaruniai anak sang buah hati. Segala dayDSCN0236a upaya senantiasa dipersiapkan untuk kebaikan demi masa depannya. Mulai ASI terbaik, makanan tambahan bergizi, mainan edukatif untuk merangsang pertumbuhan otak dll.  Selain hal-hal tersebut, alangkah indahnya jika orangtua juga merencanakan strategi keuangan bagi masa depan mereka. Beberapa orangtua barangkali sudah memiliki inisiatif dalam hal pengelolaan keuangan sejak anak belum lahir. Jika kita telaah berikut ini adalah kebutuhan penting untuk buah hati : makanan bergizi, kesehatan dan pendidikan yang baik untuk saat ini dan yang akan datang. Untuk kebutuhan terhadap makanan bergizi, orang tua cukup mengatur anggaran belanjanya secara cermat, jika perlu kebutuhan gizi orang tua sedikit dikurangi tanpa harus menderita demi kebutuhan gizi buah hati. Kebutuhan kesehatan merupakan hal yang rawan, perlu persiapan dana dan perhitungan yang cermat demi pos ini. Kebutuhan pendidikan juga sangat penting demi  masa depannya.

Dari tiga kebutuhan tersebut, dua hal yang perlu dilakukan perencanaan keuangan secara cermat yaitu kebutuhan kesehatan dan kebutuhan pendidikan.

  1. Kebutuhan terhadap kesehatan seringkali dianggap kurang serius, karena banyak orang tua yang menganggap anak – anak sakitnya ya gitu-gitu aja. Cukup ke Puskesmas , pusing, keseleo, masuk angin. Bagaimana jika anak tiba-tiba menderita penyakit kritis, kena demam berdarah, jatuh dari sepeda dan masuk rumah sakit..? Waduh, bukan saya mengajak para orang tua berfikir jelek lho..tapi justru saya ingin mengajak berfikir baik. Untuk mengantisipasi hal ini anak dapat diikutsertakan dalam asuransi kesehatan/jiwa. Bagi orang tua yang berstatus PNS/BUMN/Swasta bonafide biasanya sudah mendapat fasilitas ASKES atau tunjangan kesehatan lainnya tidak masalah. Namun tidak ada salahnya menambah fasilitas asuransi bagi PNS terlebih bagi wiraswasta. Dalam hal ini asuransi kesehatan/ asuransi jiwa untuk anak dan atas nama anak  bisa diambil. Keuntungannya antara lain premi rendah sekitar Rp100.000/bulan, manfaat yang tinggi diantaranya tunjangan biaya rumah sakit dan perlindungan penyakit kritis. Dan khusus asuransi jiwa, secara berkala dana tersebut dapat diambil sesuai kontrak yang ada, bisa disesuaikan dengan masa masuk jenjang SD,SMP,SMA atau Perguruan Tinggi. Itung-itung menabung tapi dapat proteksi/perlindungan.
  2. Kebutuhan terhadap pendidikan dapat dipersiapkan dengan menabung di bank, di asuransi, pada saham, reksadana atau mencari beasiswa.  Dari berbagai alternatif tersebut dana beasiswa paling banyak diharapkan karena gratis, tapi kalau gratis itu biasanya pesaingnya banyak, dapatnya  sulit dan jumlahnya sedikit. Sambil terus berusaha memburu beasiswa alangkah baiknya tetap menyiapkan rencana mandiri. Antara menabung di bank,asuransi, saham atau reksadana hanya ada beda sedikit. Khususnya jika orang tua sebagai pemberi nafkah anak meninggal dunia sebelum sekolah anak selesai, maka tabungan, saham, dan reksadana hanya diberikan sesuai nilai yang ada. Namun asuransi pendidikan memberikan nilai lebih dari simpanan yaitu adanya jaminan biaya pendidikan sampai perguruan tinggi walaupun sejak orang tua meninggal iuran preminya berhenti.

Semoga buah hati menjadi pribadi shaleh, sehat dan cerdas dengan perencanaan dana yang baik untuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar