Kamis, 30 Agustus 2012

Ramadhan-Iedul Fithri 1433 H Moment Perbaikan Birokrasi

Ramadhan dan Idul Fithri 1433 yang baru saja lewat perlu kita rindukan kembali kehadirannya tahun depan dan periode-periode berikutnya. Limpahan rahmat Allah SWT yang sangat kita rindukan dan kesalihan, keramahan, kehangatan masyarakat seolah menjadi pengobat masalah kehidupan yang sedikit banyak mengikuti sepanjang hari. Juga pemerintah yang begitu perhatian pada masyarakat dengan layanan mudik gratis, operasi pasar sembako, pengamanan yang intensif dll diharapkan keberlanjutannya setelah Ramadhan dan Syawal. Diantara terobosan pemerintah yang luar biasa adalah penyelesaian antrian dermaga Merak-Bakahueni dan perbaikan layanan kereta api. Jauh hari sebelum Ramadhan pemerintah dalah hal ini Kementerian perhubungan telah berupaya untuk mengurai masalah di Merak-Bakaheuni dan layanan kereta api, namun seolah mustahil untuk dapat diatasi. Berkah Ramadhan dan kerja keras pemerintah mulai menampakkan hasil menjelang Ramadhan dan Iedul Fitri 1433, dimana para pemudik sangat nyaman menikmati penyeberangan Jawa-Sumatera dan perjalanan darat dengan kereta api sepanjang pulau Jawa. Semangat untuk memuliakan para pemudik ke Sumatera telah menginspirasi para pekerja keras pada dinas terkait untuk menguraikan masalah di pelabuhan Merak. Tidak hanya karena adanya pelarangan operasional truk menjelang lebaran, tetapi penyelesaian antrian truk menjelang pelarangan operasional tersebut juga berdampak pada kelancaran arus kendaraan di pelabuhan Merak. Tidak dipungkiri bahwa sektor perhubungan termasuk pelabuhan sarat dengan praktik premanisme, pungli dan kolusi. Kasus di Merak ditengarai karena kekuasaan petruk (pemilik truk) yang melebihi kekuasaan pejabat resmi pelabuhan. Kesungguhan dan keberanian petugas pelabuhan yang didukung pejabat terkait telah berhasil melakukan penertiban demi kenyamanan masyarakat lebih luas. Berkah Ramadhan telah menjadikan hal yang seolah tidak mungkin menjadi mungkin di pelabuhan Merak. Layanan kereta api yang sempat kacau beberapa bulan sebelum Ramadhan karena uji coba penerapan sistem baru menghasilkan berkah yang dapat dinikmati masyarakat pemudik. Kebijakan yang luar biasa tersebut diantaranya pembelian tiket online, tiket harus sesuai KTP, tidak ada penumpang berdiri di kelas ekonomi jarak jauh, dan AC pada kereta kelas ekonomi jarak jauh. Sungguh merupakan kepedulian yang sangat memanusiakan penumpang mudik. Walaupun banyak yang kecewa dengan perubahan baru ini, tetapi yang merasakan dampak positifnya secara langsung jauh lebih banyak. Selama ini seolah biasa melihat para calon penumpang mudik berjuang masuk kereta dengan cara yang tidak manusiawi karena harus mengalahkan penumpang lain dengan adu fisik sehingga ada korban. Atau mustahil dapat tiket kereta dengan jalur yang benar. Bahkan pasrah diperlakukan sebagai benda mati dalam gerbong kereta api yang penuh sesak, tanpa tempat duduk dan sirkulasi udara yang cukup. Keberanian,kesungguhan dan kesalihan pemerintah berpihak pada rakyat dalam moment Ramadhan-Idul Fithri 1433 diharapkan meluas ke sektor lain. Sekali lagi masyarakat ditunjukkan bahwa yang selama ini seolah tidak mungkin bisa terwujud. Maka harapan untuk bangsa Indonesia yang lebih baik akan menjadi kenyataan, tentunya dengan peran serta aktif masyarakat. Jika masuk pelabuhan harus antri maka harus sabar ikut mengantri. Jika beli tiket tidak boleh melalui calo, usahakan tertib tanpa menghubungi orang dalam untuk mendapatkan tiket kereta yang bisa jadi mengambil hak orang lain. Indonesia yang bersih, salih, berwibawa, efektif dan efisien optimis dapat terwujud di segala sektor birokrasi, sektor publik dan sektor swasta.

Minggu, 26 Agustus 2012

Indonesia dalam Masa Depan Ekonomi Dunia

Laporan riset Knight Frank & Citi Private Wealth’s 2012 memprediksi pada tahun 2050 Asia diperkirakan dipenuhi oleh orang-orang kaya karena pendapatan per kapita yang besar. Singapura,Hongkong,Taiwan,Korea Selatan dan USA masuk ke dalam 5 besar berpendapatan per kapita tertinggi dengan perincian sbb : 1. Singapura pendapatan per.kapita USD 137.710 2. Hongkong pendapatan per.kapita USD 116.639 3. Taiwan pendapatan per.kapita USD 114.093 4. Korsel pendapatan per.kapita USD 107.752 5. USA pendapatan per.kapita USD 100.802 Sedangkan negara-negara dengan laju ekonomi tercepat tahun 2010-2050 adalah : 1. Nigeria 2. India 3. Iraq 4. Bangladesh 5. Vietnam 6. Filipina 7. Mongolia 8. Indonesia 9. Srilanka 10. Mesir Demikian posisi nomor.8 yang ditempati Indonesia akan mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat berdasarkan keadilan sosial. Posisi tersebut diharapkan dapat meningkat sebagai negara dengan laju ekonomi yang cepat keposisi 3 besar dunia untuk mendorong masuknya Indonesia ke dalam 10besar negara dengan pendapatan per kapita terbesar. Pendapatan kapita yang besar yang dirasakan oleh seluruh rakyat tanpa kesenjangan yang terlalu lebar. Ekonomi Pancasila dengan mayoritas penduduk beragama Islam dapat mengurangi kesenjangan tersebut melalui kegiatan filantropi zakat,infaq,shadaqah,wakaf serta corporate social responsibility. Peran pemerintah dan rakyat yang berpendidikan, beragama diharapkan mampu mewujudkan norma hukum yang tegas dan adil untuk menekan praktik korupsi,kolusi yang dapat mengakibatkan ekonomi biaya tinggi, tidak efektif dan efisien sehingga menurunkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.

Rabu, 15 Agustus 2012

Prihatin Korupsi Al Qur'an dan Simulator SIM

Berturut-turut dalam bulan Juni – Agustus 2012 kembali publik dikejutkan dengan temuan kasus korupsi oleh KPK yang sangat fenomenal yaitu Pengadaan Al Qur’an di Kementerian Agama dan Simulator SIM oleh Korlantas Polri. Seolah kasus korupsi sudah menjadi hitungan statistik saja berurut-urutan bukan sebuah kejutan jika ada kasus korupsi yang mulai terungkap, kecuali yang sangat mengejutkan seperti Al Qur’an dan Simulator SIM. Kasus Bupati Buol Sulawesi Tengah, Pegawai Pajak dsb seolah sudah menjadi peristiwa harian. Masyarakat bisa jadi marah saat kasus korupsi terungkap, tetapi karena terlalu banyak kejadian yang terungkap lama-lama bisa acuh tak acuh bahkan lebih berbahaya lagi jika kemudian turut berpartisipasi dalam perilaku korupsi karena menganggap banyak temannya, atau kalau tidak ikut berbuat bisa-bisa suatu saat tidak akan kebagian kuenya. Korupsi pengadaan Al Qur’an di Kemenag sebenarnya tidak terlalu mengejutkan jika melihat track record kemenag sebagai lembaga yang selalu mendapat penilaian kurang baik dari BPK dalah hal pelaporan keuangan. Namun perlu angkat topi yang setinggi-tingginya kepada KPK yang telah mengungkap kasus tersebut sebagai entry point pengungkapan kasus lainnya di Kemenag. Sayup-sayup yang semakin kencang telah terdengar lama mengenai pengelolaan haji yang tidak transparan. Juga pertanggungjawaban dana abadi umat yang nilainya triliunan kurang memuaskan umat. Sungguh ironis dan memalukan di negara yang mayoritas muslim, korupsi yang merampas hak umat terjadi sedemikian sistematis dan masif. Semoga pengungkapan korupsi Al Qur’an benar-benar bisa menjadi entry point dalam pengungkapan kasus korupsi lainnya atau minimal tidak ada lagi korupsi di kementerian agama. Sehingga slogan IKHLAS BERAMAL akan bisa dirasakan secara nyata oleh umat juga internal di kemenag seperti guru-guru madrasah di pelosok negeri yang masih luput dari perhatian serius dalam hal kesejahteraan. Korupsi di korlantas sebenarnya juga bukan hal yang sangat mengejutkan jika selama ini juga bukan rahasia umum terjadinya korupsi dan pungli di jalan raya, pelayanan SIM, STNK di satuan lalulintas POLRI seluruh Polres di Indonesia. Yang membuat masyarakat membuka matanya sangat lebar dan dada berdegup kencang karena nilainya yang fantastis, dilakukan oleh para pembesar dan proses pengungkapannya yang heboh antara POLRI vs KPK. Sebagaimana kasus di Kemenag, masyarakat juga berharap kasus simulator ini menjadi entry point pengungkapan kasus lain yang lebih besar. Minimal tidak ada lagi korupsi di tubuh POLRI dengan keberadaan KPK yang berani dan sorotan media serta masyarakat yang ketat, sehingga POLRI benar-benar menjadi sahabat masyarakat yang melindungi dan mengayomi. Allah SWT hanya akan merubah nasib suatu kaum apabila kaum tersebut tergerak untuk berubah. Rahmat Allah SWT bisa didapatkan dengan memulai dari diri sendiri menghindari perilaku korupsi. Hanya dengan kembali kepada Allah SWT kita bisa menahan diri dari perilaku hidup mewah, hedonis yang tidak akan pernah merasa cukup dengan apa yang ada dan yang dimiliki. Keyakinan terhadap keberadaan hari akhir, hari perhitungan dan hari pembalasan bisa menghindarkan diri dari perilaku korupsi.

Minggu, 12 Agustus 2012

Novel Sepatu Dahlan vs Laskar Pelangi

Novel Sepatu Dahlan sebagai sebuah novel dengan setting masa kecil hingga jenjang Aliyah/SMA Menteri Negara BUMN Mochamad Dahlan Iskan di Magetan Jawa Timur termasuk kategori novel pendidikan dan pencerahan. Sebagaimana novel Laskar Pelangi yang mengisahkan perjuangan pendidikan anak-anak di Belitong, keduanya layak dijadikan referensi oleh orang tua dan guru dalam menanamkan pendidikan karakter kepada anak. Situasi berbeda pasti terjadi saat/setelah membaca kedua novel tersebut. Novel Sepatu Dahlan sebagai sebuah kilas balik terhadap seseorang yang sekarang telah jelas keberadaanya dalam kesuksesan materi maupun jabatan. Kandungan novel Sepatu Dahlan tidak ubahnya buku-buku dongeng yang mengisahkan seorang rakyat jelata yang berhasil masuk dalam lingkaran kekuasaan. Telah lama bangsa ini menelan cerita-cerita dongeng sehingga secara tidak sadar menimbulkan perasaan yang rendah bahwa sesuatu yang luar biasa tidak mungkin terjadi secara nyata, semua yang baik, sempurna, mengharukan, nilai perjuangan, pengorbanan, kesetiaan dsb hanya ada dalam dongeng. Novel Sepatu Dahlan yang akhir ceritanya melukiskan kegembiraan tokoh utamanya yang berhasil memiliki sepatu bekas menjelang akhir masa sekolah di Aliyah/SMA ditunggu sekuel lanjutannya. Meskipun akhir dari sekuel-sekuel berikutnya hampir dapat ditebak yaitu kesuksesan tokoh utamanya dalam memimpin perusahaan dan menjadi pejabat negara tetapi justru proses perjuangannya menuju sukses tersebut yang sangat menarik. Novel Laskar Pelangi sebagai pemicu munculnya novel-novel selanjutnya yang bertemakan pendidikan tetap layak mendapatkan apresiasi sebagai novel pendidikan dan pencerahan. Dengan setting kondisi pendidikan anak-anak di pulau Belitong tahun 1970-an melukiskan perjuangan mencari ilmu ditengah kondisi yang serba minim, situasi yang umum di luar Jawa bahkan sampai saat ini,tahun 2012. Novel Laskar Pelangi yang disusul sekuel-sekuel berikutnya yaitu Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov menggambarkan kesuksesan sang tokoh utama melanjutkan pendidikan tinggi yang prestisius di Universitas Indonesia dan Universitas Sorborne Paris Perancis. Sebuah bentuk kesuksesan dalam bidang akademis yang dimulai dari kemiskinan dan sarana pendidikan yang minim. Perjuangan yang ditampilkan oleh novel Sepatu Dahlan berujung kesuksesan materi dan jabatan tokoh utamanya dikemudian hari. Novel Laskar Pelangi menggambarkan kesuksesan tokoh utamanya dalam hal akademis, pendidikan tinggi dari universitas ternama di dalam dan luar negeri. Kedua novel tersebut sama-sama melukiskan pentingnya pendidikan karakter dalam meraih sukses. Sehingga tidak ada yang tidak mungkin untuk diraih dengan karakter yang baik dan kuat. Sukses menjadi pengusaha perlu karakter kerja keras, fokus, jujur dan menyukai pekerjaannya. Sosok Mochamad Dahlan Iskan bahkan tidak memiliki latar belakang pendidikan yang spektakuler sebagai bekal menjadi pengusaha dan pejabat negara. Sukses mendapatkan kesempatan pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri tidak hanya didominasi oleh kalangan berada atau orang tua berpendidikan tinggi pula. Sukses memang selayaknya diperjuangkan dengan bekal karakter yang baik agar tidak menjadi fitnah di kemudian hari. Jangan ada lagi pengusaha sukses dan pejabat tersangkut korupsi atau seorang yang berpendidikan tinggi terpaksa berurusan dengan pihak berwajib karena pemalsuan karya ilmiah dsb.

Kerja,Belajar,Kerja,Belajar

Tujuan kerja bagi sebagian besar masyarakat adalah untuk mendapatkan gaji,upah,honor,insentif dan kenikmatan lain yang bersifat materi. Sebagian kecil lainnya menganggap bekerja sebagai bentuk aktualisasi diri atas apa yang dimiliki dalam bentuk ilmu dan ketrampilan. Adajuga yang menganggap kerja sebagai proses belajar,belajar dan belajar. Kerja sebagai sarana memperoleh penghasilan berupa gaji,upah,honor memang tidak salah karena jika bekerja di organisasi bisnis tentu hal ini menjadi otomatis. Sebagai aktualisasi ilmu dan keterampilan juga layak dijadikan alasan bekerja. Motif gaji,upah,honor,aktualisasi ilmu dan keterampilan perlu dilengkapi dengan motivasi belajar dalam bekerja. Dengan motivasi belajar dalam bekerja maka akan tercipta step-step yang bisa kita ciptakan sendiri dalam merencanakan gaji,upah, honor lebih baik/meningkat dan ilmu,keterampilan kerja yang semakin lengkap berbanding lurus kembali dengan gaji,upah,honor. Belajar dalam dunia kerja dituntut lebih efisien, tidak sekedar efektif karena berhubungan dengan manfaat dan resiko pekerjaan. Saat masih dibangku sekolah atau kuliah belajar secara efektif diperbolehkan, dalam arti belajar dengan melalui proses yang panjang diselingi beberapa ujicoba kegagalan untuk mendapatkan hasil tertentu. Adapun belajar didunia kerja dituntut lebih efektif dan efisien mengingat hasil dari proses belajar harus aplikatif dengan kebutuhan pekerjaan. Syarat untuk dapat belajar dalam bekerja adalah keterbukaan hati dan pikiran. Masukan-masukan berharga dari berbagai pihak dalam lingkungan kerja dapat menjadi database untuk dijadikan analisa. Keterbukaan hati diperlukan dalam menerima masukan dari orang-orang yang barangkali secara level ada dibawah, terlebih lagi masukan dari atasan hanya dapat diterima hati dan pikiran tanpa adanya mental blocking dalam diri. Selain dari masukan berbagai pihak, belajar juga bisa dilakukan dengan mencoba membantu pekerjaan rekan kerja atau menawarkan diri mengerjakan sebagian beban atasan. Langkah proaktif untuk menjemput ilmu dan keterampilan juga dipengaruhi oleh keterbukaan bahkan kelapangan hati dan pikiran. Bertanya,menawarkan bantuan dan mengajak diskusi dengan lebih banyak mendengarkan daripada berbicara pada rekan kerja atau atasan sebagai lawan bicara bisa juga menjadi sarana efektif efisien dalam proses kerja sambil terus menerus belajar. Mari kita coba praktikkan