Senin, 23 Desember 2013

Prestasi Olahraga dan Harga Diri Bangsa

SEA GAMES MYANMAR 2013 telah berakhir pada 22 Desember 2013 dengan menempatkan INDONESIA pada peringkat ke-4 dibawah Thailand,Myanmar dan Vietnam. Hasil yang buruk setelah berhasil menjadi juara umum SEA GAMES 2011 sebagai tuan rumah. Apakah untuk menjadi  juara umum harus menjadi tuan rumah? Thailand bisa juara umum di kandang Myanmar membuktikan persiapan dan keseriusan lebih utama daripada menunggu menjadi tuan rumah untuk menjadi  juara umum.  Era reformasi sejak 1998 tidak menyentuh reformasi dalam pembinaan prestasi olah raga tanah air. Berturut-turut sejak SEAGAMES  pasca reformasi tahun 1999, 2001, 2003, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013 hanya tahun 2011 berhasil menjadi  juara umum karena factor tuan rumah. Arena SEA GAMES ibarat kelas tarkam (antar kampong) Negara ASEAN jika dibandingkan arena ASIAN GAMES dan OLYMPIC GAMES. Jika factor politik menjadi kambing hitam sesungguhnya Thailand lebih seru dan kacau situasi politiknya. Jika factor ekonomi menjadi kambing hitam hampir semua negara ASEAN mengalami dampak krisis moneter tahun 1997/1998. Vietnam dan Myanmar yang lebih miskin daripada Indonesia bisa nomor 2 dan 3, maka alasan ekonomi bukanlah sebagai penyebab. Pada masa perang dingin,negara-negara blok komunis yang identik dengan kemiskinan mendominasi Olimpiade yaitu Uni Soviet di peringkat pertama dan Jerman Timur di peringkat kedua sampai dengan Olimpiade Seoul 1988. Setelah glasnost dan perestroika Uni Soviet  1990 serta penyatuan Jerman tahun 1991 yang diikuti tumbangnya negara-negara komunis dominasi olahraga beralih ke blok kapitalis USA mulai Olimpiade Barcelona 1992.
Prestasi olahraga adalah harga diri bangsa. Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto adalah pemimpin yang menyadari pentingnya prestasi olahraga sebagai harga diri bangsa. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara yang terbesar di Asia Tenggara tidak layak prestasi olahraganya dibawah negara-negara dalam satu kawasan. Presiden Soekarno membawa prestasi olahraga Indonesia mampu unjuk gigi di arena Asian Games, Olimpiade dan GANEFO. Presiden Soeharto membawa prestasi olahraga Indonesia selalu menjadi juara umum SEAGAMES kecuali tahun 1985 dibawah Thailand sebagai tuan rumah.
Sepakbola sebagai olahraga rakyat juga tidak luput dari perhatian serius Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto. Tahun 1954 Presiden Soekarno melobi Presiden Jugoslavia untuk mendatangkan pelatih hebat Antun Pogacnic yang berhasil membawa tim nasional sepakbola menjadi macan Asia. Presiden Soeharto tidak kalah hebat dengan menempatkan sekretaris militernya Marsekal Madya Penerbang Purnawirawan Kardono sebagai ketua umum PSSI  tahun 1983 – 1991 dengan prestasi medali emas SEA GAMES 1987 dan 1991. Tahun 1985/1986 dalam kualifikasi piala dunia Mexico 1986 tim nasional sepak bola Indonesia hanya kalah bersaing dengan Korea Selatan di zona Asia. Kebijakan spektakuler PSSI era Kardono antara lain melarang pemain asing dalam kompetisi Galatama. Kebijakan tersebut menjadikan talenta-talenta sepakbola asli Indonesia mendapat tempat untuk maju dan berkembang. Alhasil sejak Kardono tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI prestasi sepakbola merosot drastis. Penyatuan liga perserikatan dan galatama menjadi Liga Indonesia pada 1994 sebagai awal petaka. Keran pemain asing dibuka lebar, kabupaten/kota bisa membentuk tim sepakbola dengan APBD-nya. Kompetisi sepakbola menjadi meriah tetapi hanya rame ing pamrih sepi ing gawe. Hingar bingar kompetisi sepakbola tidak mampu melahirkan tim nasional yang berkualitas. Talenta-talenta muda tidak mendapat prioritas line up karena orientasi instan mengontrak pemain asing. Prestasi sepakbola Indonesia kini bertumpu pada timnas U19 yang akan berlaga di Piala Asia U19 th2014 dan meraih asa di Piala Dunia U20 th2015. Metode pembinaan yang efektif dan efisien dengan penuh integritas serta tanggungjawab sebagai modal utama dalam meraih prestasi. Andaikan uang negara yang dikorupsi dalam proyek olahraga Hambalang untuk membina atlet potensial tentu hasil SEA GAMES bisa lebih baik. Andaikan dana APBD yang digunakan untuk mengontrak pemain sepak bola asing dan sebagian untuk mengatur jalannya pertandingan digunakan untuk membina pemain muda akan banyak pelapis timnas U19. KORUPSI mengatasnamakan kegiatan olahraga sebagai pengkhianatan terhadap nilai-nilai luhur olahraga raga, sportifitas, kerja keras dan fairplay. 

Jumat, 20 Desember 2013

Desember bulan Strategi dan Evaluasi

Desember bisa menjadi akhir,pertengahan atau awal dari sebuah program kerja bisnis maupun keluarga. Sebuah keluarga tidak ada salahnya menyusun neraca dan kinerja keuangan untuk mengetahui profil keluarga sejahtera, pas-pasan atau dhuafa karena saldo hutang lebih besar daripada aset. Bagi sebuah organisasi bisnis atau nirlaba Desember menjadi akhir tutup buku alias clossing dengan catatan profit,loss or draw. Untuk laporan keuangan yang belum update terasa sulit untuk melakukan evaluasi serta menyusun strategi. Laporan keuangan sebagai salah satu indikator sukses kinerja organisasi penting untuk segera dipastikan asumsi pendapatan2 dan biaya2-nya agar terdeteksi tingkat kesehatan keuangan organisasi. Terlambat melakukan clossing laporan keuangan 2013 bisa jadi terlambat mendiagnosa kondisi keuangan organisasi sehingga menimbulkan efek terlambat menyusun strategi tahun 2014. Idealnya memasuki bulan Desember laporan keuangan sudah update per.30 Nopember dengan tambahan update harian/mingguan selama Desember. Untuk lembaga pendidikan, bulan Desember sebagai masa akhir semester gasal sebagai bekal evaluasi dan strategi menuju semester genap.  Liga Inggris dan Italy menjadikan Desember sebagai isyarat paruh musim kompetisi memasuki second leg sudetto, medioker atau degradasi. Desember juga biasanya diramaikan dengan bursa transfer pemain baru menghangatkan musim dingin serta liburan natal serta tahun baru bagi sebagian besar klub Eropa. Dunia olahraga Indonesia juga menjadikan Desember 2013 dan SEA Games sebagai evaluasi pembinaan olahraga sekaligus strategi menuju 2014,AsianGames,sepakbola Piala AFF dan putaran final sepakbola piala Asia U-19. Sebagai pribadi Desember bisa menjadi bulan muhasabah diri evaluasi sebagai pribadi yang beruntung atau bangkrut. Skor amal kebaikan vs keburukan bisa menjadi bahan evaluasi. Posisi kas di dompet, tabungan, deposito, aset kendaraan, rumah, tanah vs saldo cicilan angsuran pinjaman tahun berikutnya perlu dievaluasi. Ayo jadikan Desember2013 sebagai pijakan strategi menyongsong 2014 yang penuh makna. Biarpun punya utang yang penting sudah ketemu caranya bayar/bukan caranya ngemplang lho! Tidak ada kebahagian selain ketika masih diberikan kesadaran untuk memahami kekurangan dan kesempatan memperbaiki kekurangan dengan langkah yang lebih baik, terencana dalam ridla Tuhan Yang Maha Esa. Songsong 2014 sebagai tahun penuh gairah karena ada World Cup Brazil, Putaran Final Piala Asia U-19 (dan...pemilu bagi yang perlu) 

Senin, 25 November 2013

Rumah Sakit Muhammadiyah di Era Healthcare Industries**

**Dimuat di Majalah MATAN PW Muhammadiyah Jawa Timur, Edisi Okrober 2013

Era milenium ketiga ditandai peradaban umat yang demikian maju termasuk dalam bidang kesehatan. Rumah sakit berkembang menjadi sarana healthcare industries, dimana beberapa orang datang ke rumah sakit bukan hanya ketika sakit atau membutuhkan pertolongan. Beberapa orang datang ke rumah sakit sebagai kebutuhan dan keinginan meningkatkan kualitas hidup serta gaya hidup. Sebagaimana diulas oleh kompas.com pada rubrik HEALTH tanggal 07 Maret 2013 bahwa jumlah warga negara Indonesia yang berobat keluar negeri terus bertambah. Keunggulan teknologi, kemampuan medik dan keramahan layanan menjadi alasan pendorong. Data pada Direktorat Jenderal Pengembangan Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat 600.000 warga Indonesia berobat keluar negeri pada tahun 2012 dengan nilai devisa yang keluar sebesar USD 1.4 miliar atau setara Rp 13.5 triliun. Berdasarkan data tersebut terbersit pertanyaan berapa persen WNI muslim didalamnya dan berapa persen warga Muhammadiyah mengunjungi rumah sakit di luar negeri atau rumah sakit asing di Indonesia setiap tahun. Beberapa rumah sakit asing bahkan menjemput bola dengan mendirikan rumah sakit di Indonesia dengan standar kualitas yang sama dengan di negara asalnya. Kondisi demikian menjadi tantangan untuk menjadikan rumah sakit lokal, rumah sakit Islam/ Muhammadiyah setara bahkan melebihi rumah sakit asing. Keberadaan rumah sakit asing di Indonesia sesungguhnya bukan sesuatu yang baru terjadi pada era sekarang. Rumah sakit asing yang didirikan warga asing sudah ada sejak masa kolonial Belanda seiring dengan misi penyebaran agama, politik etis dan bisnis. Adalah Haji Muhammad Sudjak perumus gerakan sosial Muhammadiyah yang mampu menanamkan keyakinan kepada warga Muhammadiyah tentang kemampuan untuk mendirikan rumah sakit sebagaimana dilakukan oleh warga asing khususnya Belanda. Tokoh generasi awal Muhammadiyah kelahiran kauman Yogyakarta tahun 1885M/1303H ini berpendapat jika orang asing mampu mendirikan rumah sakit dan panti asuhan karena didorong oleh semangat kemanusiaan maka orang-orang Islam khususnya warga Muhammadiyah juga pasti bisa dengan dilandasi semangat tanggungjawab kepada Allah SWT. Perlahan tapi pasti sejak mendapat amanah pada Bagian PKO dalam kepengurusan Muhammadiyah tahun 1921 berhasil didirikan rumah sakit, panti sosial dan amal usaha sosial lainnya. Rumah sakit yang awalnya hanya ada di pusat Muhammadiyah Yogyakarta telah berkembang di seluruh daerah, cabang dan ranting seiring dengan perkembangan persyarikatan. Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) keberadaanya termasuk assabiqunal awwaluna generasi pertama dalam organisasi persyarikatan dalam wujud PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem). PKO memberikan pertolongan kepada rakyat yang mayoritas dalam kondisi menderita akibat penjajahan, kemiskinan struktural efek politik sistem tanam paksa dan kerja rodi. Seiring dengan usia Muhammadiyah yang memasuki 101 tahun, beberapa RSM telah menunjukkan kualitasnya sebagai rumah sakit yang representatif tanpa melupakan asbaabul wujudnya sebagai penolong kesengsaraan umum. Misi ibadah dan sosial telah ditunjang oleh pengelolaan profesional diantaranya dengan pelaksanaan audit laporan keuangan. Era healthcare industries sebagai bagian dari meningkatnya peradaban manusia adalah keniscayaan yang harus dihadapi dan diikuti sebagai bagian dari tuntutan pasar serta profesionalisme. Pemetaan ukuran kemajuan dan keberhasilan RSM dalam era healtcare industries penting dijabarkan dalam visi, misi dan standard operating procedures yang update. Sebagaimana pernah disampaikan M. Amin Rais dalam tausiyahnya kepada dokter-dokter RS PKO Muhammadiyah Yogyakarta (diabadikan Suara Muhammadiyah No.17/78/1993:Ukuran Keberhasilan) bahwa ukuran keberhasilan amal usaha RSM sbb : Profesional Bentuk profesionalisme dalam pengelolaan RSM adalah administrasi dan organisasi yang jujur, rapi, tertib, transparan sehingga tidak memberikan kesempatan pada siapapun melakukan penyimpangan atau penyelewengan. Adil Tidak ada kesenjangan yang lebar antara gaji dokter dan karyawan. Perbedaan gaji sesuai kemampuan dan keahlian sebagai sesuatu hal yang wajar tidak bertentangan dengan prinsip keadilan. Dakwah RSM yang bersih, pelayanan ramah, tarif wajar, susana sejuk dan tenang sebagai sarana dakwah. Masyarakat yang memperoleh manfaat dari amal usaha RSM secara otomatis menghubungkan penampilan dan perilaku SDI amal usaha RSM dengan Muhammadiyah dan Islam secara umum. Kompetitif Kemampuan kompetitif dengan semangat fastabiqul khairat. Dalam era penuh persaingan yang tidak memiliki daya kompetitif akan ditinggalkan oleh masyarakat konsumen. Keikhlasan Dengan keikhlasan tidak akan mudah patah semangat atau kecil hati untuk terus menjalankan amal shalih menggapai cita-cita. Kemuhammadiyahan Memberikan infaq untuk persyarikatan sebagai organisasi induk. Sebagian besar RSM terletak di kawasan strategis pusat kota, jalan protokol propinsi dan jalan protokol nasional. Potensi lokasi, profesionalisme, semangat keikhlasan, keramahan khas Indonesia dan kemuhammadiyahan sebagai modal RSM untuk mampu bersaing di era healthcare industries dalam rangka mewujudkan RSM bertaraf internasional menjadi tuan di negeri sendiri. Wallahu'alam bisshawab Oleh-oleh dari Audit Laporan Keuangan 15 Rumah Sakit Muhammadiyah di Jawa Timur th-2012 bersama KAP HABIB BASUNI

Senin, 10 Juni 2013

Jebakan Pasive Income

Pasive income sebuah istilah dipopulerkan oleh Robert Kiyosaki yang artinya kurang lebih demikian, kemampuan individu/ seseorang mendapatkan penghasilan tanpa harus bekerja dengan memanfaatkan aset produktif yang menghasilkan income secara rutin. Pertanyaan selanjutnya adalah darimana mendapatkan aset produktif sebagai sumber pasive income tersebut ? Logika yang sehat yaitu dengan membangun aset produktif pada masa produktif atau masa dimana seseorang masih sanggup berkarya dan produktif berpenghasilan. Beberapa bentuk pasive income yang diperoleh dengan cara sehat antara lain dana pensiun, hasil investasi, royalty dan lain-lain. Untuk membangun aset produktif pada masa produktif diperlukan kedisiplinan dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran agar terjadi surplus sebagai bahan investasi aset produktif. Hal yang banyak dipahami secara salah dalam mempersiapkan pasive income sbb : -keinginan untuk sesegera mungkin berhenti bekerja karena tidak menikmati pekerjaan dan menganggap bekerja sebagai beban, bukan sebagai bagian dari beribadah pada Allah SWT. -Sebagai akibat dari keinginan cepat berhenti bekerja maka terjadi kecenderungan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya untuk membangun aset produktif tanpa mempertimbangkan halal haram sumber harta dan cara perolehannya. Sebelum berkeinginan untuk segera istirahat dari kerja dengan mengandalkan pasive income alangkah indahnya jika merenungkan kisah hartawan hebat berikut ini : -Syeikh Sulaiman Ar Rajhi milionaire Arab Saudi (warga negara biasa bukan kerabat kerajaan) pemilik bank Islam terbesar di dunia baru pensiun pada usia 80 tahun dengan menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada putra-putrinya. Beliau tidak sepenuhnya pensiun karena masih melakukan kontrol dengan waktu kerja ba’da subuh hingga ba’da isya. ( sumber : Forbes) -Dahlan Iskan tetap menikmati pekerjaan sebagai Dirut PLN pada usia 58 tahun dan menteri BUMN pada usia diatas 60 tahun dalam kondisi liver cangkokan walaupun memiliki pasive income sebagai chairman Group Jawa Pos. -Ir.Ciputra konglomerat properti masih bekerja dalam usianya diatas 80 tahun dan memiliki doa khusus kepada Tuhannya yaitu agar diizinkan tetap bekerja kelak setelah mati walaupun ditempatkan di neraka. -Hartono bersaudara bos Djarum dan pemegang saham BCA orang kaya nomor.1 di Indonesia tidak pernah memikirkan hartanya dan masih menikmati kerja dalam usia diatas 80 tahun. Mereka menikmati pekerjaannya dan sekaligus membangun aset produktifnya sebagai pasive income yang terus bertumbuh dan berkembang karena bekerja dengan cinta. Sementara beberapa orang dengan logika kurang sehat mengumpulkan aset sebanyak-banyaknya dari hasil yang tidak sah demi kehidupan yang nyaman di hari tua. Alih-alih bahagia di hari tua, penyesalan selalu datang terlambat ketika masa tuanya harus berurusan dengan KPK. Mari nikmati kerja secara produktif dan hidup efektif efisien sebagai gaya hidup sehingga pasive income secara otomatis akan terbangun. Saat pasive income sudah terbangun maka ketika mengabdi untuk masyarakat sebagai kepala daerah atau anggota dewan tidak perlu main-main anggaran untuk memperkaya diri. Atau bergaya bersih sementara mengatur bisnis politiknya meminjam tangan orang lain.

Minggu, 06 Januari 2013

AUDIT PROBONO UNTUK LAZ

Sebagai lembaga yang dituntut bertanggungjawab kepada masyarakat atas pengelolaan penerimaan dan penyaluran dananya, lembaga amil zakat perlu bekerjasama dengan firma akuntan publik sebagai lembaga yang berwenang menerbitkan opini atas laporan keuangan organisasi bisnis maupun nirlaba. Opini atas laporan keuangan diterbitkan setelah melalui prosedur audit umum atas laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi umum yang berlaku. Sebagai organisasi nirlaba lembaga amil zakat selayaknya mendapatkan program audit probono, yaitu sebuah program audit umum secara gratis sebagai program tanggungjawab sosial dari firma akuntansi. Beberapa organisasi nirlaba telah mendapatkan jasa audit probono diantaranya Yayasan Indonesia Mengajar pimpinan Anis Baswedan dan Kick Andy Foundations pimpinan Andy F Noya. Adapun firma akuntasi yang telah berjasa dalam melakukan audit probono terhadap dua organisasi tersebut adalah Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia(Media Akuntan Indonesia Oktober-November 2012). Kepedulian sosial firma-firma akuntansi lainnya dan konsultan-konsultan manajemen sangat diperlukan dalam mewujudkan lembaga sosial yang bertanggungjawab. Sebagian besar lembaga nirlaba masih enggan menggunakan jasa firma akuntansi karena fee jasa akuntansi yang tinggi. Sebaliknya banyak firma akuntansi yang enggan melakukan audit organisasi nirlaba bukan karena minimnya fee, tetapi lebih banyak disebabkan oleh administrasi organisasi nirlaba yang mayoritas tidak rapi dan tertib sehingga sangat menguras energi dan menimbulkan resiko audit yang besar. Atau jika dipaksakan audit akan mengeluarkan biaya yang besar mengingat resiko dan energi yang digunakan serta menghasilkan opini tidak wajar yang dapat menjadi aib bagi organisasi nirlaba dimata masyarakat. Audit probono dengan sifatnya yang free diharapkan dapat menjalankan audit secara independen dan transparan karena tidak berharap sama sekali pada fee auditee (pihak yang diaudit). Dana anggaran jasa audit dapat dimanfaatkan oleh lembaga untuk hal lain yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk mendapatkan hasil opini audit yang baik, lembaga amil zakat perlu memiliki dan menerapkan standard operating procedure (S.O.P) akuntansi keuangan. Penerapan S.O.P akuntansi keuangan juga akan memudahkan auditor dalam menjalankan pekerjaan auditnya. Untuk menerapkan S.O.P akuntansi keuangan dengan baik faktor sumber daya manusia bidang akuntansi keuangan perlu disiapkan dari sisi kuantitas dan kualitasnya. Kuantitas dalam hal jumlah pelaksananya minimal harus ada 2 personel yang berbeda untuk fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Kualitas yang diperlukan untuk menjalankan fungsi keuangan dan akuntansi juga harus spesifik. Fungsi keuangan bisa jadi dijalankan oleh personel dari beragam disiplin ilmu dengan kualifikasi rajin, rapi, teliti dan mahir berhitung. Sedangkan fungsi akuntansi sangat dianjurkan dilakukan oleh personel berlatarbelakang pendidikan akuntansi minimal SMK karena berhubungan dengan logika-logika akuntansi yang tidak dikuasai setiap orang. Bagian-bagian lain juga harus menerapkan administrasi dengan baik, karena bagian akuntansi keuangan lebih mudah melakukan entry data jika bagian lain melakukan pelaporan kegiatan dan keuangan secara tertib/rapi. Ada kalanya auditor memerlukan penjelasan lebih lanjut terhadap transaksi keuangan yang dientry bagian akuntansi berdasarkan laporan bagian lain. Idealnya firma akuntansi yang akan memberikan jasa audit probono terhadap lembaga amil zakat melakukan pembinaan terlebih dahulu. Pembinaan yang dapat dilakukan antara lain pembuatan S.O.P dan training terhadap pelaksana akuntansi keuangan. Saatnya lembaga amil zakat membuka diri terhadap jasa firma akuntansi dalam pembinaan dan pemeriksaan/ audit atas laporan keuangannya. Saatnya pula firma - firma akuntansi turut bertanggungjawab secara probono dalam mewujudkan lembaga amil zakat yang akuntabel. Dengan lembaga amil zakat yang semakin akuntabel semoga potensi zakat masyarakat yang masih jauh dengan penghimpunan riilnya semakin dekat angka deviasinya.

Selasa, 01 Januari 2013

Akhir Konflik Pekerja Pengusaha

Jamak terjadi setiap pergantian tahun memuncaknya perseteruan antara pekerja dengan penguasa dan pengusaha dalam penetapan upah minimum. Masing-masing pihak berargumen merasa paling benar dan paling berkuasa dengan kemenangan semu berada dipihak pekerja karena didukung masa dalam jumlah besar dan dukungan penguasa sebagai komoditas politik. Kemenangan semu ditandai dengan disahkannya usulan nominal upah minimum oleh penguasa dalam bentuk peraturan daerah. Disebut kemenangan semu karena pihak pemerintah sebagai pihak yang mengesahkan upah minimum tidak bertanggungjawab pada saat pengusaha/ perusahaan tempat bekerja melakukan relokasi usaha dan pemutusan hubungan kerja demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan jangka panjang. Pemutusan hubungan kerja atau relokasi usaha merupakan reaksi pengusaha menyikapi tekanan pekerja yang senantiasa menuntut upah minimum tertentu tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi perusahaan serta ekonomi makro. Pengusaha sebagai penggerak perekonomian negara dan pembuka kesempatan kerja untuk masyarakat memerlukan tenaga kerja dalam aktivitasnya serta dukungan pemerintah dalam melindungi investasinya. Pengusaha harus mendapatkan perlindungan berupa regulasi yang sehat untuk menumbuhkan bisnis serta mempertahankan kelangsungan usaha. Perlindungan terhadap tekanan pekerja yang senantiasa menuntut kenaikan upah setiap tahun perlu disikapi penguasa/ pemerintah secara bijak. Dengan kekuasaannya, pemerintah dapat meminta laporan keuangan dan laporan kinerja beberapa perusahaan di wilayahnya untuk dilakukan analisa tingkat kesehatan perusahaan-perusahaan di wilayahnya. Bila perlu pemerintah dapat bekerja sama dengan pihak independen untuk melakukan audit guna menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Analisa atas keuangan perusahaan – perusahaan tersebut selanjutnya dijadikan dasar penetapan upah pekerja sesuai bidang/ sektor usaha masing – masing perusahaan. Para pekerja perlu melakukan upgrade skill dan pengetahuan sebagai daya tawar untuk menuntut kenaikan upah. Skill dan pengetahuan dimasing-masing bidang/ sektor usaha tentunya berbeda, maka pekerja dengan kemampuan skill dan pengetahuan yang baik dapat memiliki daya tawar di perusahaan. Misalnya saat bekerja di perusahaan kontraktor A sebagai tukang batu dengan penghasilan harian Rp 50.000,- dengan menawarkan keahlian tambahan sebagai tukang kayu maka bisa mengajukan permintaan kenaikan upah menjadi Rp 75.000,-/ hari. Dengan penawaran yang diajukan perusahaan menjadi efisien 25% daripada mengeluarkan biaya gaji Rp 100.000,- untuk tukang batu dan tukang kayu. Dari sisi individu tukang mendapatkan kenaikan upah 50% merupakan nilai nominal kenaikan cukup besar. Sebenarnya sangat relatif besar kecilnya kenaikan upah karena bisa jadi kenaikan 50% tersebut masih jauh dari standar kebutuhan hidup yang layak. Kalau demikian adanya maka kembali ke kadar rasa syukur masing-masing individu. Jika sebelumnya dengan upah Rp 50.000,-/hari saja bisa hidup,maka dengan Rp75.000,-/hari selayaknya bisa hidup lebih baik. Jika memang tidak puas dengan kenaikan upah tersebut, bisa mencoba menawarkan diri ke kontraktor B yang memberikan standar upah lebih tinggi. Maka memaksakan kehendak kenaikan upah di perusahaan tanpa menawarkan nilai tambah yang dimiliki hanya membuat situasi kerja menjadi tidak kondusif. Perusahaan mulai kehilangan respek terhadap pekerja, dan pekerja selalu berprasangka tidak baik pada perusahaan. Pengusaha/perusahaan selayaknya menghargai pekerja sesuai dengan produktifitas dan kontribusinya pada perusahaan. Sikap pengusaha yang memiliki sense of belonging terhadap perusahaan dan pekerja diharapkan mampu menempatkan pekerja sebagai aset penting perusahaan sebagai bagian dari sebuah keluarga besar. Tanpa harus banyak beretorika , sikap pengusaha yang jujur, zuhud, empati terhadap pekerja akan mampu meredam konflik gejolak demonstrasi menuntut kenaikan upah.