Rabu, 15 Agustus 2012

Prihatin Korupsi Al Qur'an dan Simulator SIM

Berturut-turut dalam bulan Juni – Agustus 2012 kembali publik dikejutkan dengan temuan kasus korupsi oleh KPK yang sangat fenomenal yaitu Pengadaan Al Qur’an di Kementerian Agama dan Simulator SIM oleh Korlantas Polri. Seolah kasus korupsi sudah menjadi hitungan statistik saja berurut-urutan bukan sebuah kejutan jika ada kasus korupsi yang mulai terungkap, kecuali yang sangat mengejutkan seperti Al Qur’an dan Simulator SIM. Kasus Bupati Buol Sulawesi Tengah, Pegawai Pajak dsb seolah sudah menjadi peristiwa harian. Masyarakat bisa jadi marah saat kasus korupsi terungkap, tetapi karena terlalu banyak kejadian yang terungkap lama-lama bisa acuh tak acuh bahkan lebih berbahaya lagi jika kemudian turut berpartisipasi dalam perilaku korupsi karena menganggap banyak temannya, atau kalau tidak ikut berbuat bisa-bisa suatu saat tidak akan kebagian kuenya. Korupsi pengadaan Al Qur’an di Kemenag sebenarnya tidak terlalu mengejutkan jika melihat track record kemenag sebagai lembaga yang selalu mendapat penilaian kurang baik dari BPK dalah hal pelaporan keuangan. Namun perlu angkat topi yang setinggi-tingginya kepada KPK yang telah mengungkap kasus tersebut sebagai entry point pengungkapan kasus lainnya di Kemenag. Sayup-sayup yang semakin kencang telah terdengar lama mengenai pengelolaan haji yang tidak transparan. Juga pertanggungjawaban dana abadi umat yang nilainya triliunan kurang memuaskan umat. Sungguh ironis dan memalukan di negara yang mayoritas muslim, korupsi yang merampas hak umat terjadi sedemikian sistematis dan masif. Semoga pengungkapan korupsi Al Qur’an benar-benar bisa menjadi entry point dalam pengungkapan kasus korupsi lainnya atau minimal tidak ada lagi korupsi di kementerian agama. Sehingga slogan IKHLAS BERAMAL akan bisa dirasakan secara nyata oleh umat juga internal di kemenag seperti guru-guru madrasah di pelosok negeri yang masih luput dari perhatian serius dalam hal kesejahteraan. Korupsi di korlantas sebenarnya juga bukan hal yang sangat mengejutkan jika selama ini juga bukan rahasia umum terjadinya korupsi dan pungli di jalan raya, pelayanan SIM, STNK di satuan lalulintas POLRI seluruh Polres di Indonesia. Yang membuat masyarakat membuka matanya sangat lebar dan dada berdegup kencang karena nilainya yang fantastis, dilakukan oleh para pembesar dan proses pengungkapannya yang heboh antara POLRI vs KPK. Sebagaimana kasus di Kemenag, masyarakat juga berharap kasus simulator ini menjadi entry point pengungkapan kasus lain yang lebih besar. Minimal tidak ada lagi korupsi di tubuh POLRI dengan keberadaan KPK yang berani dan sorotan media serta masyarakat yang ketat, sehingga POLRI benar-benar menjadi sahabat masyarakat yang melindungi dan mengayomi. Allah SWT hanya akan merubah nasib suatu kaum apabila kaum tersebut tergerak untuk berubah. Rahmat Allah SWT bisa didapatkan dengan memulai dari diri sendiri menghindari perilaku korupsi. Hanya dengan kembali kepada Allah SWT kita bisa menahan diri dari perilaku hidup mewah, hedonis yang tidak akan pernah merasa cukup dengan apa yang ada dan yang dimiliki. Keyakinan terhadap keberadaan hari akhir, hari perhitungan dan hari pembalasan bisa menghindarkan diri dari perilaku korupsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar