Minggu, 17 Juli 2011

Bulan Ramadhan dan Inflasi

Memasuki bulan suci Ramadhan selalu dihadapkan pada kenaikan harga kebutuhan pokok. Ditengarai karena meningkatnya konsumsi masyarakat selama bulan suci Ramadhan terhadap kebutuhan pangan,sandang dan energi baik listrik maupun minyak. Dibalik itu semua yang menikmati keuntungan besar sebagian besar adalah umat non muslim yang memegang mata rantai distribusi kebutuhan pokok. Pertanyaannya apakah benar konsumsi masyarakat muslim meningkat selama Ramadhan sehingga menurut hukum supply and demand begitulah adanya permintaan yang besar dan ketersediaan yang tidakbertambah menyebabkan harga naik. Sungguh ironis jika dalam bulan Ramadhan tingkat konsumsi masyarakat menjadi lebih besar dibanding bulan-bulan lain diuar Ramadhan. Bukankah dengan Ramadhan kebutuhan makan yang biasanya 3kali dalam sehari menjadi 2kali saja. Tetapi agaknya pola konsumsi 2kali sehari porsinya bisa lebih besar dari sisi kuantitas dan kualitas dibandingkan bulan-bulan di luar Ramadhan. Atau perlu juga hal ini disikapi secara positif sebagai peningkatan konsumsi masyarakat muslim karena kebutuhan untuk saling berbagi diantara sesamanya. Apabila biasanya memasak hanya untuk anggota keluarganya saja, maka pada bulan Ramadhan bisa jadi perlu memasak lebih banyak untuk dibagi-bagikan di masjid-masjid,panti asuhan,panti sosial untuk berbuka maupun makan sahur. Dalam hal berpakaian biasanya juga merasa perlu untuk memakai perlengkapan sholat baru selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Ada beberapa keluarga yang juga berbelanja sandang bukan hanya untuk keluarganya saja tetapi untuk keluarga lain di kampung halaman. Kebutuhan energi juga meningkat dimana konsumsi listrik lebih banyak karena selama Ramadhan biasa beraktivitas mulai dini hari persiapan sahur hingga malam untuk tarawih dan ibadah malam lainnya. BBM menjadi meningkat demandnya juga karena kebutuhan distribusi bahan pokok yang meningkat serta peningkatan agenda silaturahmi selama Ramadhan dilanjutkan Syawal. Menyikapi meningkatnya konsumsi dan dsitribusi bahan kebutuhan pokok selama Ramadhan hingga Syawal semoga umat Islam dapat mengambil peran lebih banyak sehingga tidak sekedar menjadi penonton,konsumen atau obyek yang kehabisan uang tabungan pasca Idul Fitri. Selamat memasuki bulan suci Ramadhan 1432 Hijriyyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar