Senin, 01 November 2010

Potensi Zakat Indonesia Rp 100 triliun pertahun

zakat Baznas menyatakan terus mensosialisasikan pembentukan Unit Pelayanan Zakat (UPZ) demi meraih potensi zakat secara nasional yang diperkirakan mencapai Rp 100 triliun pertahun. Menurut Ketua Umum Baznas Prof.DR Didin Hafidudin, berdasarkan kajian Asian Development Bank potensi zakat Indonesia mencapai Rp 100 triliun pertahun, sementara zakat yang terkumpul oleh Baznas masih sangat kecil. Pada tahun 2007 dana yang terkumpul oleh Baznas mencapai Rp 450 miliar, tahun 2008 meningkat menjadi Rp 920 miliar dan pada tahun 2009 tumbuh menjadi Rp 1,2 triliun. Untuk tahun 2010 dengan berbagai program sosialisasi, Baznas bisa mengumpulkan Rp 1,5 triliun. Baznas memiliki 5 program yaitu Indonesia Sehat, Indonesia Cerdas, Indonesia Peduli, Indonesia Makmur dan Indonesia Taqwa. Beberapa kegiatan penyaluran zakat dengan perbaikan infrastruktur air bersih di kawasan Gunung Kidul Jogjakarta. Program Indonesia Sehat seperti mendirikan rumah sakit gratis untuk dhuafa di Masjid Sunda Kelapa Jakarta. Program Indonesia Cerdas memberikan beasiswa kepada sekitar 15.000 siswa dan mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk program Satu Keluarga Satu Sarjana. Indonesia Makmur meliputi program pemberdayaan masyarakat di sejumlah daerah antara lain Aceh dan Jogjakarta. Menurut Didin, untuk mengoptimalkan pelaksanaan zakat, diharapkan tidak hanya melibatkan BUMN tetapi juga membutuhkan peran perusahaan swasta, termasuk perbankan syariah. Dengan pengalaman Baznas dalam mengelola zakat tersebut, menurut Didin ADB akan menjadikan program-program tersebut sebagai contoh untuk penerapan pengelolaan zakat di sejumlah negara. Sementara itu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan, potensi pengumpulan zakat masih sangat tinggi. Untuk itu ia mendukung BUMN mendirikan UPZ bagi karyawan yang muslim. Saat ini baru 30 perusahaan dari 141 BUMN yang telah mendirikan UPZ. Jumlahnya harus ditingkatkan, karena sejalan dengan program pemerintah memberdayakan masyarakat dan peningkatan ekonomi nasional. Menurut Mustafa penyaluran zakat,infaq dan sedekah (ZIS) melalui Baznas lebih tepat sasaran karena perkembangan penerimanya termonitor setiap tahun, di samping pelayanannya teruji dengan menerapkan sistem manajemen mutu berbasis ISO 90012008 (Harian Neraca)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar